Retaknya Ke-Indonesia-an Kita
Telah menjadi rahasiaAwam ke-Indonesia-an kami sedang di obok-obok oleh segelintir orang, dari berbagai kelompok radikalisme agama yang mengatasnamakan Tuhan, demi menunjukkanmarah kepada orang yang tak sama dengan mereka.
Menurut, hasil penelitian Pusat Study Agama serta Demokrasi (Pusad) Paramadina. Sejak tahun 1990 hingga dengan 2008 tercatat ada 274 permasalahan kekerasan yang terjadi di Indonesia. Dari jumlah permasalahan ini, 47,8 persen-nya diperbuat masyarakat sebagai pelaku kekerasan agama; 10,6 persen pelaku kekerasan dari kelompok agama; serta sisanya berupa permasalahan-permasalahan lain.
Data di atas telah menunjukkan, jiwa nasionalisme di bangsa ini terus pudar. Faktor ini ditandai atas sikap anti perbedaan, yang ditunjukkan dengan cara vulgar serta sangat ekstrim. Apalagi, sejak runtuhnya rezim orde baru, serta Indonesia menganut sistem demokrasi, maka mereka lebih bebas berlaku sesuka hati serta bertindak tanpa nurani.
Kebrutalan mereka memuncak pada kehadiran Ideologi Pancasila sebagai alat pemersatu berbangsa serta bernegara, dianggap perusak tujuan dari keyakinan mereka.
Tentu ini suatu kecelakaan tutorial berpikir, Pancasila dijadikan dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), bukan tanpa alasan. Pancasila itu adalah hasil kesepakatan bersama para founding fathers kita, dikarenakan kemerdekaan lahir atas kerja keras semua pihak dari latar belakang suku, agama serta ras yang tak sama.
Keadaan ini mengwajibkan pemerintah bersikap lebih serius, bukan hanya sebatas mengeluarkan kebijakan serta sosialisasi terkait nasionalisme. Namun, butuh langkah-langkah preventif yang lebih ekstrim, melewati kebijakan, yang memberi efek jera kepada setiap oknum yang merusak ke-Indonesia-an kita.
Sumber foto: Inilah.com
0 Response to "Retaknya Ke-Indonesia-an Kita"
Post a Comment